Seperti Apa ya Mahasiswa STAN?
Aku sudah menulis Tips dan Trik mengerjakan soal soal stan. Klik disini untuk mendownloadnya. Klik.
Bila kamu membutuhkan Buku STAN yang terbaru langsung dari mahasiswa STAN Jakarta, silahkan klik ini.
Bila kamu membutuhkan Buku STAN yang terbaru langsung dari mahasiswa STAN Jakarta, silahkan klik ini.
Mahasiswa STAN aku bilang seperti mahasiswa di universitas yang lain. Tapi tentu saja ada perbedaan. Mari kita bahas satu per satu.
Seragam. Mahasiswa STAN tidak memakai seragam kecuali jurusan bea cukai. Meskipun tidak memakai seragam, mahasiswa wajib mengenakan pakaian hem yang polos. Secara aturan di kampus, warna yang diperbolehkan untuk dipakai adalah putih polos, biru muda, dan cream. Semua harus polos. Terkadang mahasiswa juga memakai jaket waktu kuliah. Untuk urusan celana, wajib berwarna gelap, tidak boleh jeans. Bisa memakai celana hitam, biru gelap, atau coklat gelap.
Aku pernah merasakan 4 hari kuliah di ITS jurusan Elektro. Ampun dah, belum apa-apa udah dikasih pelajaran kalkulus. Untung saja diterima di STAN. Setelah ada pengumuman, aku langsung pulang kampung. Aku bisa bilang di STAN itu nyantai banget. Serasa gak kuliah. Mungkin kamu gak percaya sekarang, tapi kalau sudah masuk STAN baru tahu deh rasanya kuliah disini kayak apa. Aku sudah lebih dari 2 tahun merasakan nikmatnya kuliah di STAN. Jarang ada tugas, apalagi kuis. Banyak libur. Dosennya baik-baik. Lulus jadi pegawai negeri. Wuih, mantap…
Tapi tentu saja ada efek samping dari sebuah besar harapan menjadi pegawai negeri. Efek sampingnya, mahasiswa STAN jarang yang mau belajar dengan serius. Bahkan ada yang hanya ingin lulus, dengan Index Prestasi yang biasa banget. Ya gimana lagi, semua bergantung pada individu masing-masing. Aku juga sebenarnya agak malas belajar mati-matian setiap hari, (insyaAllah) toh jadi pegawai negeri juga. Aku sekarang gak seextrem belajarku seperti waktu SMA. Sekarang aku lebih suka mengembangkan diriku di bidang lain. Contohnya internet, aku lebih suka di depan komputer daripada datang kuliah.
Ya sekarang gak perlu menargetkan terlalu tinggi Index Prestasi-ku, aku cuma pengin 3,4 saja. Tidak perlu muluk-muluk. Aku sadar dengan kesibukanku akan sedikit banyak akan mempengaruhi prestasiku di STAN. But, WHO CARE?
Aku pernah dapat IP 3,70. Tapi siapa juga yang peduli. Aku dapat IP 4,00 pun orang tuaku gak akan pernah mengerti apa arti IP. Ya sekarang aku lebih baik menekuni internet marketing demi cita-cita besarku.
Seperti itu lah pandanganku terhadap mahasiwa STAN, yang sudah mempersiapkan mental mereka sebagai pegawai negeri, yang mungkin gak akan pernah mencari pekerjaan, yang sudah begitu nyamannya dengan lingkungan mereka di kantor, yang mungkin gak akan pernah keluar dari zona nyaman. Kesimpulannya, kuliah di STAN itu nyantai. Tetap pergunakan waktu untuk mengembangkan diri.
Jangan cuma puas jadi pegawai negeri. Mahasiswa STAN ayo bangkit bersama…
1 komentar:
Klu boleh tahu bagaimana dengan disiplinnya
Posting Komentar