Giorgino Abraham atau biasa dipanggil Gino, cowok kelahiran Spijkenesse, Belanda 30 November 1994 ini mempunyai hobi bermain sepak bola. Itulah yang membuat dia tertarik untuk mengikuti Audisi film Tendangan Dari Langit yang diadakan oleh SinemArt dan Dapur film. Gino terpilih dari 300 peserta Audisi di Kota Jakarta, dan masuk di enam besar yang akhirnya dia terpilih untuk memerankan Hendro di film Tendangan Dari Langit.
Cowok yang nge-fans dengan Manchester United, Christiano Ronaldo dan Christian Gonzales sempat bercita-cita untuk menjadi pemain bola profesional. Tetapi akhirnya dia memilih untuk berakting karena Gino merasa dia terlalu terlambat untuk memulai menjadi pemain bola profesional. Sebelum akhirnya terpilih menjadi Hendro di film Tendangan dari Langit, Gino sempat memenangkan Juara 1 di salah satu acara pemilihan model di Surabaya dan berperan di iklan tv. Gino mulai tertarik dengan dunia entertain setelah teman ayahnya mengenalkan dia ke salah satu management di Indonesia, sehingga dia rela pindah kembali ke Indonesia dan meninggalkan Australia. Untuk aktor sendiri, Gino memfavoritkan Vin Diesel dan Atalarich Syach karena akting mereka yang natural.
Masa kecil cowok penyuka nasi goreng dan es krim yang juga fasih berbahasa Inggris, Indonesia dan mengerti bahasa Belanda dihabiskan berpindah-pindah. Dari Belanda, kemudian pindah Jakarta kemudian Surabaya ketika SD, SMP pindah ke Australia, dan sekarang pindah lagi ke jakarta untuk melanjutkan SMA-nya dan juga mengejar cita-cita dia di dunia peran. Ketika waktu luang, dia lebih senang menghabiskan waktunya jalan-jalan di Mall bersama teman-teman sekolahnya atau menonton serial Mr Bean. Cowo keturunan Belanda-Menado dan Chinese-Jawa ini adalah anak pertama dari 2 bersaudara pasangan Geoffrey Abraham dan Fibbe Anggraeni.
Nah, apakah Gino akan bermain sebagus Vin Diesel?? Saksikan aksinya bersama Irfan Bachdim, Kim Kurniawan sebentar lagi di bioskop-bioskop terdekat dalam film Tendangan Dari Langit!!
Giorgino Abraham : Seorang Bakat Baru Di Tendangan Dari Langit
Hanung beralasan bahwa karakter Hendro adalah karakter yang komplit, karena Hendro dicinta sekaligus dibenci. Hanung juga memuji bahwa aktor yang bisa memerankannya adalah aktor yang bagus. Pendek kata, Giorgino menjadi pencuri perhatian di Tendangan Dari Langit.
Bagaimana tanggapan Giogino menanggapi pujian dari sutradara sekelas Hanung ?
” Wah, saya sangat tersanjung. Tapi , itu saya jadikan pemacu agar saya bisa tampil lebih baik lagi,” jawab remaja kelahiran Belanda, 30 November 1994 ini.
Giorgino aksennya terdengar asing. Apakah baru pindah ke Indonesia?
” Saya sebelumnya tinggal di Australia. Lalu saya pindah ke Jakarta. Di Jakarta saya home schooling, ” jelas remaja berdarah campuran Belanda- Indonesia ini.
Giorgino awalnya juga mengikuti audisi untuk berperan sebagai Wahyu. Di antara ribuan peserta, akhirnya Gino ( panggilan akrabnya ) terpilih bersama Yosie Kristanto, yang kemudian akhirnya terpilih menjadi Wahyu. Hanung Bramantyo sendiri mengakui dari banyak aspek, Gino lebih unggul. Teknik bermain sepakbola, postur tubuh dan paras yang komersial dimiliki Gino. Namun, Hanung memilih Yosie karena memiliki penampilan yang lebih Malang dan berdarah Malang. Gino sendiri pernah bersekolah sepakbola, dan membuat tekniknya menggocek bola di atas rata-rata. Apakah memang berminat serius jadi bintang film?
” Iya. Saya memang berminat jadi bintang film. Makanya saya ikutan audisi. Kebetulan nanti saya diajak proyek film Mas Hanung yang lain, Dapunta, ” papar Gino.
Selama syuting adegannya yang memakan waktu 11 hari, Gino sering pulang-pergi Jakarta-Malang. Dan seperti pemeran lain, Hanung memberi keleluasaan baginya dan rekan-rekannya untuk berakting. Sehingga, kedekatan antar mereka terjalin dan mereka bersahabat sampai saat ini.
Karakter Hendro di Tendangan Dari Langit adalah karakter yang cenderung ekslusif, tidak mau membaur dan suka memamerkan keunggulan materi. Tapi di sisi lain, Hendro dikaruniai fisik yang menawan dan otak brilian.
Kalau Gino bertemu dengan karakter seperti Hendro di kehidupan sehari-hari, apa yang akan dilakukan Gino?
” Saya juga nggak akan berteman sama Hendro. Orang kayak dia pasti nggak ada yang mau jadi temennya., ” jawab.
Giorgino juga akan memerankan karakter serupa di film terbaru Hanung Bramantyo, Dapunta, yang masih melakukan proses syuting.
Giorgino Abraham : Seorang Bakat Baru Di Tendangan Dari Langit
Giorgino Abraham
Tendangan Dari Langit memunculkan beberapa nama baru.
Ada pemeran utama Yosie Kristanto sebagai Wahyu,Natasha Chairani yang memerankan karakter Meli, serta Giorgino Abraham sebagai karakter Hendro.
Khusus karakter Hendro bahkan disebut Hanung Bramantyo sebagai karakter favoritnya.
Hanung beralasan bahwa karakter Hendro adalah karakter yang komplit, karena Hendro dicinta sekaligus dibenci. Hanung juga memuji bahwa aktor yang bisa memerankannya adalah aktor yang bagus. Pendek kata, Giorgino menjadi pencuri perhatian diTendangan Dari Langit.
Bagaimana tanggapan Giogino menanggapi pujian dari sutradara sekelas Hanung ?
" Wah, saya sangat tersanjung. Tapi , itu saya jadikan pemacu agar saya bisa tampil lebih baik lagi," jawab remaja kelahiran Belanda, 30 November 1994 ini.
Giorgino aksennya terdengar asing. Apakah baru pindah ke Indonesia?
" Saya sebelumnya tinggal di Australia. Lalu saya pindah ke Jakarta. Di Jakarta saya home schooling, " jelas remaja berdarah campuran Belanda- Indonesia ini.
Giorgino awalnya juga mengikuti audisi untuk berperan sebagai Wahyu.
Di antara ribuan peserta, akhirnya Gino ( panggilan akrabnya ) terpilih bersama Yosie Kristanto, yang kemudian akhirnya terpilih menjadi Wahyu.
Hanung Bramantyo sendiri mengakui dari banyak aspek,Gino lebih unggul. Teknik bermain sepakbola, postur tubuh dan paras yang komersial dimiliki Gino. Namun, Hanungmemilih Yosie karena memiliki penampilan yang lebih Malang dan berdarah Malang.
Gino sendiri pernah bersekolah sepakbola, dan membuat tekniknya menggocek bola di atas rata-rata. Apakah memang berminat serius jadi bintang film?
" Iya. Saya memang berminat jadi bintang film. Makanya saya ikutan audisi. Kebetulan nanti saya diajak proyek film Mas Hanung yang lain, Dapunta, " papar Gino.
Selama syuting adegannya yang memakan waktu 11 hari,Gino sering pulang-pergi Jakarta-Malang. Dan seperti pemeran lain, Hanung memberi keleluasaan baginya dan rekan-rekannya untuk berakting. Sehingga, kedekatan antar mereka terjalin dan mereka bersahabat sampai saat ini.
Karakter Hendro di Tendangan Dari Langit adalah karakter yang cenderung ekslusif, tidak mau membaur dan suka memamerkan keunggulan materi. Tapi di sisi lain, Hendro dikaruniai fisik yang menawan dan otak brilian.
Kalau Gino bertemu dengan karakter seperti Hendro di kehidupan sehari-hari, apa yang akan dilakukan Gino?
" Saya juga nggak akan berteman sama Hendro. Orang kayak dia pasti nggak ada yang mau jadi temennya., " jawab.
Giorgino juga akan memerankan karakter serupa di film terbaru Hanung Bramantyo, Dapunta, yang masih melakukan proses syuting.
Giorgino Abraham : Peran Saya Di Pengejar Angin Tidak Sejahat Di TDL
Giorgino Abraham
Salah satu bintang muda di Pengejar Angin adalahGiorgino Abraham. Jika sebelum ini dirinya berperan sebagai Wahyu dalam Tendangan Dari Langit ( baca kembali artikelnya di sini ), bulan November ini, Gino, panggilan akrabnya, akan berperan sebagai Yusufdalam film yang juga merupakan besutan Hanung Bramantyo, Pengejar Angin.
Yusuf, karakter yang diperankan Gino dalam Pengejar Angin, akan sama seperti karakter Wahyu di TDL, yaitu remaja antagonis yang memusuhi karakter utamaDapunta ( diperankan oleh Bapu Qausar, baca di sini).
Menurut Gino, karakter Yusuf tidak sejahat karakterWahyu dalam TDL.
" Kalo di TDL lebih jahat. Kalo di Pengejar Angin,agak mendingan. Jahatnya Yusuf di Pengejar Anginpaling cuma ngisengin Dapunta doang. Dan jahatnyaYusuf ada latar belakangnya mengapa dia jahat, " jelasGino.
Menurut Gino, karakter Yusuf digambarkan sebagai remaja yang ditinggal wafat ibunya. Sebagai anak yang juga tidak tumbuh di keluarga yang harmonis, Yusufkemudian menjadi susah bergaul.
" Yusuf itu naksir cewek yang suka dengan Dapunta. Namanya Nyimas. Tapi, Nyimas lebih milih Dapunta. Awalnya Yusuf memang jahat, tapi kemudian dia berubah baik dan menjadi teman Dapunta, " jelas Gino.
Menurut, remaja kelahiran Belanda, 30 November 1994 ini, berakting dalam Pengejar Angin lebih susah dibandingkan Tendangan Dari Langit.
" Di Pengejar Angin, aku kesulitan di artikulasi. Soalnya harus pake dialek Sumatera Selatan. Sedangkan logatku masih Jawa, karena 10 tahun tinggal di Surabaya. Logat Sumatera Selatan banyak make O, dan ada cengkoknya. Sebenarnya bahasanya nggak terlalu susah. Tapi, cengkoknya itu. Apalagi dialek Palembang dan Lahat aja sudah beda, biarpun sama-sama di SumSel, " jelas Gino.
Karena kesulitan yang dihadapinya itu, Gino mengaku sempat ditegur oleh Hanung Bramantyo.
" Aku sempat ditegur ma Mas Hanung. Aku disuruh latihan supaya dialeknya bener, " ungkap Gino.
Menurut sebuah sumber, Gino yang memiliki dua kewarganegaraan, Indonesia dan Belanda ini, dia sempat bersaing dengan Haikal, adik Zaskia Adya Mecca. Namun, akhirnya Gino yang mendapatkan peran Yusuf, setelah melalui 2 kali tahapan syuting.
Gino mengaku jadi sangat senang dengan makanan tradisional, empek-empek.
" Aku suka dengan makanannya. Terutama empek-empek. Setiap hari bisa makan empek-empek. Di lokasi syuting kan, kami tinggalnya di rumah penduduk didaerah Lahat. Aku suka makanannya. Tapi aku nggak sukaduren. Padahal waktu itu sedang musim, " cerita Gino yang kemudian disambut tertawa oleh Bapu.
Adegan favorit di Pengejar Angin?
" Aku suka banget adegan di Air Terjun Bedegung. Letaknya di perbatasan Lahat dan Muara Enim. Aku pernah melihat air terjun, tapi nggak sederas itu," jawab Gino yang saat ini menempuh pendidikan lewat jalur home schooling ini.
0 komentar:
Posting Komentar